Lidah, janji kabur
Diam
Duduk tertunduk menerawang
Asa yang terlupakan
Sebab buai semilir angin utara
Hangat katulistiwa dan sejuknya selatan
Kabur kan pemikiran perubahan.
Cukup
Hentikan lidah mu menjilat
Sebelum kapal-kapal bersandar
Seluruh mata mencabik ucapanmu
Sebab jilatmu laksana api
Janji itu mati
Nyawa di bayar nyawa
Darah di bayar darah
Berjuang kini dan nanti.
No comments:
Post a Comment