Sahabat di Ujung Senja
Created by : tofa
Putaran waktu yang begitu cepat,
membuat masa berlalu terasa semakin singkat.
Melangkah bersama sahabat, berbagi bahagia dan duka dalam cerita. Mulai
terasa getaran rasa yang salah pada nurani, menyadarkan bahwa semua akan tiba
masanya. Siap atau tidak, merelakan adalah obat yang mujarab untuk meredam
beban. Pertemuan yang begitu indah, tak terduga hingga berbuah dalam cerita
manis persahabatan. Sahabat yang indah adalah mengerti dan memahami, bentuk
sela cerita kelam sahabatnya. Tak terusik dengan kurang dan tak bangga akan
lebih.
Tiba waktu Ketika sahabat bertanya “apakah
timbangan mesti seimbang ?”, lucu. Meski kisah ini sering membuat kita berbeda namun
bukan untuk tujuan kebencian. Perbedaan ini yang mewarnai kita, untuk meyatukan
keragaman dalam keserasian. Sebab persahabatan akan selalu di hadapkan dalam
banyak masalah. Cobaan ini yang bisa lebih menyatukan kita nantinya, menjadi
sahabat sejati.
Banyak yang menikmati indahnya
persahabatan, namun banyak pula yang hancur dalam persahabatan. Keindahan dan
kehancuran ini adalah proses pembenahan diri. Keindahan persahabatan akan
melalui likuan yang panjang, begitu pun kehancuran persahabtan sudah mesti melalui
likuan panjang pula. Namun bukan likuan itu yang kita pahami, tapi indahnya
proses dan jalan bersahabat.
Tiba waktu dimana kita harus memilih
jalan, dimana rasa berarti tak dapat di lanjutkan. Maka sikap yang ada hanya
pesimis dan pasrah. Sebab rasa mengerti dan memahami yang tak seimbang berjalan.
Mungkin dengan berbaliknya arah, akan
banyak hal yang mampu di pahami. Persahabatan di ujung senja bukan berarti tak
peduli dan benci, namun harapan semoga dengan langkah ini kita akan memahami
arti sahabat. Persimpangan yang menjurus pada berakhirnya keindahan walau
sedikit lama proses. Namun sebenarnya ini sungguh luar biasa.
Akhirnya, jalan akan di tempuh bersama,
namun dengan simpang jalan yang berbeda dan waktu yang berbeda. Selamat
berjalan sahabat. Tepis kebencian.